Semangat melestarikan budaya lokal terpancar dari siswa SMK Negeri 1 Kismantoro. Selama dua minggu, terhitung sejak 26 Agustus 2024 hingga 3 September 2024 untuk siswa kelas X dan tanggal 5 September hingga 13 September 2024 untuk siswa XI mengikuti kegiatan pembuatan batik ciprat khas Desa Pucung, Kismantoro.
Kegiatan ini merupakan upaya untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya lokal kepada generasi muda. Para siswa dengan antusias mempelajari teknik pembuatan batik ciprat dari para ahli, yaitu Bapak Yoyok, Bapak Sahid, Ibu Lilis, dan Ibu Sugi.
“Kami sangat senang bisa belajar membuat batik ciprat langsung dari para ahli,” ujar salah satu siswa kelas X. “Tekniknya unik dan membutuhkan ketelitian, tapi hasilnya sangat indah.”
Batik ciprat Desa Pucung memiliki ciri khas tersendiri, yaitu penggunaan teknik cipratan dengan warna-warna cerah dan motif yang terinspirasi dari alam sekitar.
“Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan teknik pembuatan batik, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal,” ungkap Bapak Yoyok, salah satu pembimbing. “Kami berharap para siswa dapat menjadi penerus tradisi batik ciprat Desa Pucung.”
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk melestarikan budaya lokal di daerah masing-masing.